Kehangatan Sasuke dan Sakura kala pagi menyapa. Salju di luar sana nyatanya masih belum mampu untuk membuat rasa dingin berada di antara mereka. Dan bagi Sasuke ini adalah waktu paling tepat untuk mengikat Sakura untuk menjadi miliknya.
.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi kishimoto
Genre : Romance/Family
Rated : M
Author : Amus
Ku lihat lagi parasnya dipagi hari, tak bosan aku menatapnya walau telah ribuan kali. Kulit putihnya, pipi chubbynya, mata hijau yang masih tertutup dan yang paling ku suka bibirnya yang ranum yang akan selalu terasa manis dan hangat ketika ku kecup.
Ku ucapkan syukur ribuan kali kepada Sang Pencipta karena telah mempertemukanku dengan malaikat didepanku ini.
Ku
gerakkan tanganku untuk menyentuhnya sekedar untuk merapikan anak
rambut yang menutupi wajah cantiknya. Bisa kulihat kelopak matanya
bergerak, mungkin terusik oleh apa yang ku lakukan.
"Enghh Honey~"
Suara
serak khas seseorang bangun tidur menyapa telingaku. Matanya beberapa
kali mengerjap sebelum benar-benar menatapku. Tubuhnya semakin merapat
dengan tubuhku, mungkin ia kedinginan dengan cuaca pagi ini. Diluar
salju masih saja turun sejak semalam, membuat siapa saja malas keluar
dari rengkuhan selimut.
Semua tak luput dari mataku. Rasanya aku tak
ingin berkedip sedetikpun, katakanlah aku serakah atau rakus tapi
sungguh aku sangat mengagumi wajah cantik wanita ku ini.
"Bonjour.."
Sapaan pagi meluncur dari bibirku. "Pagi Hon" Balasnya dengan senyuman lalu mengecup bibirku sekilas.
Aku
menggeram karena rasa ketidakpuasanku akan kecupan yang ia berikan. Dia
yang seakan tahu apa yang ku inginkan malah menyembunyikan wajahnya
diceruk leherku dan mempererat pelukan kami.
"Eoh mau menggodaku Mrs Uchiha ?"
Ku
ubah posisiku yang kini berada diatasnya untuk menindihnya. Matanya
menantang menatapku. Membuatku benar-benar ingin memakannya sekali lagi
pagi ini.
"Haruno. Ms Haruno. Sejak kapan aku menjadi Uchiha ?"
Alisnya terangkat seiring kalimat tersebut meluncur dari bibirnya. Ku kecup dan ku lumat sebentar bibir manisnya.
"Sejak aku memutuskannya nyonya Sakura Uchiha." Ucapku lalu mengelus pipinya lembut.
" Sakura Haruno maukah kau menjadi pendamping Sasuke Uchiha seumur hidup melewati suka duka bersama ?"
Entah
keberanian dari mana aku mengucapkan kalimat itu. Tapi demi apapun aku
benar-benar mencintainya dan tak ingin sedikitpun jauh darinya walau
hanya sedetik.
"Yaa apa kau barusan melamar ku Sasuke ? Sungguh tak
romantis sekali." Ucapnya lalu memanyunkan bibirnya, karena gemas
dengannya aku langsung meraup bibirnya. Kembali merasakan bagaimana
lembutnya bibir ranum miliknya. Berawal hanya saling menempel lalu ku
lumat bibirnya, ketika aku ingin memasukkan lidahku untuk mengabsen
giginya tiba-tiba dia mendorongku kuat menjauh sehingga melepas tautan
diantara kami. Aku menatapnya kesal, ayolah siapa yang rela berhenti
ketika sudah mulai terangsang.
"Apa yang ada dikepala mu hanya hal
mesum saja Uchiha ?" Lalu ia berusaha beranjak dari ranjang, sebelum
hal itu terjadi langsung saja ku tarik tangannya agar ia kembali
kepelukanku.
"Persiapkan dirimu bulan depan kita akan menikah."
Dengan tegas ku katakan padanya. Kutatap sepasang mata hijau miliknya.
Dia hanya diam menatap ku beberapa detik.
"Ku rasa kau sedang sakit."
Ucapnya seraya menjulurkan telapak tangannya lalu ditempelkannya
dikeningku. Ku ambil tangannya yang bertengger dikeningku lalu ku cium
dan ku genggam lembut.
"Aku tidak pernah main-main denganmu. Besok
kita akan kembali ke Jepang dan mempersiapkan pernikahan kita. Setengah
persiapan sudah diurus oleh Naruto dan Sai."
Tampak sekali
bahwa ia sangat terkejut mendengarnya. Ya aku memang sudah
mempersiapkannya ketika akan berangkat berlibur ke Paris selama seminggu
aku telah mengatur semuanya tentu dengan bantuan kedua sahabatku itu.
Bahkan aku sudah memberi tahu kepada kedua orangtua ku maupun orangtua Sakura akan hal ini. Aku ingin segera menjadikannya milik ku seutuhnya.
"Aku tidak ingin menunda lagi."
Matanya
masih penuh dengan rasa keterkejutan. Sakura masih diam, hanya menatap
kedua mataku. Lalu perlahan air matanya jatuh dan kali ini aku tidak
ingin menghapusnya karena aku tahu air mata ini adalah air mata
kebahagiaan. Sakura menghambur kedalam pelukanku, memelukku erat hingga rasanya sesak tapi aku tak peduli aku juga membalas pelukannya.
"Baka!
Apa kau tidak bisa melamarku lebih romantis ? Aku sedang tidak memakai
make up dan lagi bahkan kita belum berbusana Sasuke. Lalu apa aku bisa
menolak lamaran mu jika kau sudah mempersiapkan setengahnya, itu
buang-buang uang."
Aku terkekeh mendengarnya. Sebenarnya ini bukanlah rencanaku, tapi melihat wajah cantiknya membuat ku tak bisa menahannya.
"Aku tidak peduli. Yang terpenting kau harus menikah dengan ku Sakura Haruno."
Ku
urai pelukan kami agar aku bisa melihat wajahnya. Ku usap air matanya
dikedua pipinya dengan jemari ku lembut. Dan perlahan ku dekatkan wajah
ku padanya kembali mencium bibir ranumnya yang memabukkan ku.
Kali
ini Sakura menyambut ciumanku. Sungguh bibirnya terasa sangat manis dan
kenyal, hanya bibir ini yang mampu membuat ku candu. Ku gigit sedikit
bibir bawahnya lalu setelah Sakura membuka kedua bibirnya langsung saja
ku lesakkan lidahku kedalam mulutnya. Dan disana lidahku bertemu dengan
lidah Sakura, saling bertaut dan mendorong beradu untuk melihat siapa
yang paling hebat, sudah bisa ditebak Sakura lah yang akan selalu kalah
dari ku. Entah berapa menit kami melakukan ciuman saat ku rasa oksigen
mulai menipis dalam dada ku putuskan tautan bibir ku dengan kecupan
singkat pada bibirnya.
Sakura terengah berusaha menghirup udara sebanyak mungkin, wajahnya sudah memerah dan shit bibirnya yang terbuka sedikit dengan sisa saliva malah membuat ku benar-benar akan menyetubuhinya seperti semalam.
"Ku
rasa salju akan tetap turun, jalanan akan ditutup. Maka sebelum kembali
ke Jepang ku pastikan kau tidak akan keluar dari kamar ini nyonya Uchiha."
Dengan selesainya kalimat itu aku kembali meraup bibirnya,
tanganku tak tinggal diam. Ku remas payudara kirinya dengan tangan
kananku. Kini posisinya duduk dipangkuan ku. Ciumanku kini turun ke
leher jenjangnya. Menggigit kecil lalu menghisapnya kuat.
"Enghh Saah Suhh-."
Desahannya membuat ku merinding sekaligus semangat. Tangan kiriku yang sejak tadi memeluk pinggangnya ku pindahkan turun menuju tempat tersensitif bagi Sakura.
"Kau sangat basahh sayang. Apa semalam masih kurang ?" Bisik ku tepat ditelinganya lalu ku hisap dan ku jilat telinganya.
"Sasuhh Auchh~"
Tangan Sakura langsung meremas pundak ku ketika tanpa aba-aba ku masukkan dua jari ku ke dalam vagina nya. Vagina nya benar-benar sudah basah itu memudahkan ku saat melakukannya, mungkin karena ini masih pagi dan hormon nya meningkat di pagi hari.
"Hahhh berr engh gerak."
"Apa yang bergerak sayang ?" Ku lihat wajahnya sangat merah dengan peluh di dahinya. Matanya terpejam, menikmati apa yang kini telah ku lakukan. Tangan kanan ku masih memilin puting nya bergantian sedang tangan kiri ku masih diam di dalam vagina nya. Aku tahu apa yang Sakura inginkan dan aku juga menginginkannya tapi aku ingin sedikit bermain dengannya kali ini.
Tubuhnya perlahan bergerak gelisah karena aku tak kunjung menggerakkan jari ku di dalam sana.
"Sasuke gerak kan jarimu itu segera !"
Matanya kini memandang ku tajam. Dengan bibir terbuka dan peluh di mana-mana benar-benar penggoda.
"Cium aku dan memohon lah setelah itu aku akan memuaskan mu."
Seringai ku mulai mengembang. Awalnya Sakura tampak ragu lalu ia menarik tengkuk ku dan mulai mencium ku. Ciuman nya sangat brutal mungkin ia benar-benar sudah berada di bawah kendali nafsu tak lama setelah ciuman terlepas dia memohon pada ku.
"Kuhh mohonn Honey puaskan ak- Aahhhh"
Sebelum Sakura menyelesaikan kalimatnya langsung ku gerakkan jariku di dalam vagina nya dengan tempo yang cepat.
"Ahhh Saahh suuhh pela hhnnn"
Sakura menggelengkan kepalanya dan menggigit bibirnya. Hal itu membuat ku semakin ingin memuaskan nya. Milikku sendiri sudah berkedut di bawah sana dan pastinya sudah sangat keras. Ku tambah jari ku menjadi tiga di bawah sana dan mempercepat tempo nya.
"Yahhhh fastt.... err enghhh"
Ku lumat payudara nya lalu ku gigit puting nya dan sebelah nya ku remas dengan tangan ku.
"Sasukehh ill cumm ~ "
Ku percepat jari ku di vagina nya. Cairan nya semakin banyak keluar dan ketika ku rasakan kedutan di sana ku dorong jari ku hingga tertanam sangat dalam hingga menyentuh gspotnya.
"AAhhhh Cummm hhh"
Badan Sakura menegang. Kepalanya mendongak dengan bibir terbuka. Bahkan hanya dengan melihatnya orgasme membuat ku ikut bergetar. Cairan Sakura sangat banyak dan jariku sukses terlumuri oleh cairan nya.
Sakura memeluk ku setelahnya, ia terengah kelelahan mungkin. Kini ku baringkan tubuhnya lalu aku turun dan membuka kedua pahanya. Ku jilat vagina nya yang masih mengeluarkan cairan nya sedikit.
"Ahhh apa yang kau lakukan ?" Sakura menatap ku dengan tanda tanya. Apa dia pikir ini telah selesai ? Jangan harap. Bahkan aku masih keras di bawah sana.
"Mari kita mulai permainannya Saku" lalu ku cium vagina nya dengan rakus.
"Nghh Noo Sasukee hhh akuu lelahh Auchhh".
.
.
.
.
Fin
Ok segitu aja.
Jangan bosen datang ke blog Amus.
0 Comments