Sakura membenci hujan. Tidak, lebih tepatnya ia membenci petir yang amat sangat keras. Itu tidak pernah membuatnya tenang. Tetapi, Sasuke akan di sana. Membuatnya tidak lagi takut pada petir. Tidak akan membuatnya berteriak di kegelapan. Hanya Sasuke.
Itadhakimasu.......
.
.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi kishimoto
Genre : Romantic and Humor (Beneran gak kerasa)
Rated : T - M
Author : Amus
.
.
Warning : cerita hancur, OOC, bahasa tidak baku dan segala kakurangan yang
ada.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mati Lampu + Petir
Malam hari disebuah
desa bernama Konoha hujan lebat menguyur desa tersebut disertai dengan angin
kencang serta kilatan petir menghias langit malam. Sudah sekitar satu minggu
desa ini didatangi musim hujan yang ekstrim, mengingat ini memang sudah masuk
musim hujan namun entah mengapa akhir-akhir ini hujan tidak seperti biasanya,
mungkin karena pemanasan gobal diseluruh dunia. Hal ini berakibat tumbangnya
beberapa pohon yang ada didesa tersebut, bukan hanya itu hujan serta angin
kencang juga membuat salah satu jembatan yang ada didesa ini rubuh.
Keributan terdengar
dari sebuah rumah yang dominan dengan warna oranye yang merupakan rumah dari
sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu serta satu putra mereka. “ BARUTOOO
cepat ambil embernya-tebayoo disini bocornya semakin banyak” Teriak sang ayah
yang memiliki nama Naruto berteriak memanggil anaknya Baruto. “ Ini Tou-chan
embernya” Baruto berlari sambil memegang ember. “ Hati-hati Baruto-chan, kau
bisa terpleset.” Ujar sang Ibu Hinata.
Beralih kesebuah rumah
yang merupakan kediaman Sai Shimura beserta keluarganya. “ Sai-kun apa yang kau
lakukan ?” Tanya seorang wanita berambut pirang yang diikat bergaya pony-tail
saat melihat suaminya berada didekat jendela, yang kita ketahui bernama Ino
Shimura. “ Aku sedang melukis petir serta hujan. Aku tidak ingin melewatkanya.”
Jawab sang suami. Ino memukul kepalanya sendiri, ia tidak mengerti apa
pentingnya petir untuk dilukis, lebih dari itu yang harusnya suaminya lakukan
sekarang adalah bagaimana cara agar rumahnya tidak kebanjiran dikarenakan
kebocoran yang terjadi dimana-mana.
Berbeda dengan Ino,
sahabat merah mudanya yang kini telah berstatus sebagai istri sah Uchiha Sasuke
yaitu Uchiha Sakura hanya mampu mencengkram erat baju sang suami. Lantaran
Sakura sangat takut pada petir. Untung saja ini kediaman Uchiha yang luas dan
kuat, tidak ada kebocoran namun keributan tetap terjadi disini selain
cengkraman pada baju Sasuke yang kuat namun teriakan Sakura menggema keseluruh
penjuru rumah tiap kali ada petir. Dan tentu saja hal ini membuat seorang
Uchiha Sasuke kelimpungan menenangkan sang istri. “ Sshttt….. Tenanglah Sakura
itu hanya petir” Ucap Sasuke serambi mengeratkan pelukannya pada Sakura.
“ Sssa- suke-kk un aku
takut sseka- “ CTAAR… “ KYAAA….. Sasuke-kuunnn…..”. Sasuke menghela nafas
dan mengelus kepala Sakura. Sasuke tidak tahan melihat Sakura seperti ini, tapi
bagaimana lagi petir diluar sana tidak juga pergi lalu apa yang harus ia
lakukan. Entah mengapa otaknya yang jenius menjadi kosong karena terlalu
khawatir pada Sakura. Sasuke masih bersyukur dalam hati karena setidaknya
listriknya tidak padam seperti hari-hari sebelumnya, Sakura akan semakin
ketakutan. Tapi tiba-tiba muka Sasuk bersemu merah mengingat apa yang ia dan
Sakura lakukan saat itu.
Flash Back On
Mala mini sama seperti
malam-malam sebelumnya, hujan lebat disertai petir mengguyur desa Konoha. Namun
tidak seperti malam sebelumnya hari ini desa terlihat sangat gelap karena
listrik yang ada terputus akibat sebuah pohon besar tumbang mengenai salah satu
tiang listrik. Dan disinilah seorang Uchiha Sasuke berusaha keras menenangkan
Uchiha Sakura yang takut akan petir dan juga kegelapan. Sasuke berniat pergi
mengambil lilin namun cengkraman ditangannya membuatnya berhenti. “
Sssa-suke-kk un ja- angan tinggalkan aku sen- dirian.” Ucap Sakura dengan tubuh
yang gematar serta keringan dingin mengalir dari tubuhnya. Sasuke yang ingin
memberikan penolakan akhirnya memilih kembali kesofa dimana ia dan Sakura
duduk. Tapi bukanya duduk Sasuke malah mengangkat tubuh Sakura ala bridal tanpa
mengatakan apapun. Sakura yang heran baru akan bertanya sebelum kilatan
terlihat dan disusul suara gemuruh membuat ia mengalungkan tangannya keleher
Sasuke dan menyembunyikan kepalanya didada Sasuke.
Kini mereka telah
sampai dikamar mereka, Sasuke meletakkan Sakura keranjang mereka baru saja satu
detik Sasuke meurunkan Sakura namun Sakura langsung berdiri dan memeluk Sasuke
ketika dilihatnya kilatan dari jendela kamar mereka. “ Sshhttt….. Tenanglah
Saku… Aku disini. Aku tidak akan meninggalkan mu sendirian.” Ucap Sasuke
menenangkan lalu melonggarkan pelukannya, Sasuke bisa merasakan tubuh Sakura
yang bergetar dan keringat pun masih membasahi wajah Sakura walau samar.
Perlahan Sasuke mendekatkan wajahnya dengan Sakura. Cup, Sasuke mengecup kening
Sakura, Sakura yang kaget mengdongakkan kepalanya untuk melihat wajah Sasuke.
Samar Sakura bisa melihat wajah Sasuke yang tersenyum kearahnya, seketika itu
juga Sakura lupa akan petir dan kegelapan disekitarnya yang ada hanya Sasuke
suaminya.
Entah setan mana yang
merasuki tubuh Sakura tanpa aba-aba ia memajukan wajahnya dan menyatukan
bibirnya dengan milik sang suami. Sasuke awalnya kaget dengan apa yang
dilakukan Sakura namun seperkian detik kemudian ia menikmati ciuman diantara
mereka. Lama kelamaan ciuman itupun menjadi lumatan, Sasuke berusaha memasukkan
lidahnya kedalam mulut Sakura, Sakura yang menyadarinya dengan senang
hati ia mempersilahkan lidah Sasuke untuk menjelajah didalam mulutnya. Sasuke
semakin ganas, lidahnya melilit lidah Sakura mengajak lidah Sakura untuk ikut
bermain. Beberapa menit terlewat dengan pergulatan lidah dengan lidah sampai
Sakura merasa paru-parunya membutuhkan oksigen. “ Sshhaahh Suhs… Berhh… henhh
tihhh…. Sshh…” Ucap Sakura disertai dengan desahan akibat pelakuan Sasuke.
Sasuke tidak menanggapi ucapan Sakura, Sakura yang merasa benar-benar membutuhkan
oksigen segera mendorong Sasuke menjauh dan usahanya berhasil. Sasuke
melepaskan bibir Sakura hingga membuat benang saliva terhubung dari kedua bibir
mereka.
“ Hahh…. Hahhh….
Hahhh….” Sakura mengatur nafas. “ Kau agresif juga ternyata hime “ Ucapan Sasuke
membuat wajah Sakura yang sudah memerah tambah merah. Sakura baru sadar jika
dia duluan lah yang mencium Sasuke, ahh rasanya malu sekali. Saat Sakura sibuk
merutuki sikapnya tadi Sasuke langsung mendorong Sakura keranjang dengan posisi
Sasuke menindih tubuh ramping Sakura. “ Ssasu… Apa yang kau la- kukan..?”
Tanya Sakura yang binggung dengan tindakan Sasuke barusan. “ Kau takut pada
petir dan juga kegelapan kan ? Aku tahu cara agar kau tidak takut.” Ucap Sasuke
lalu tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai. “Ba- bagaimana carana ?”. “
Seperti ini….”. Sasuke menyerang leher Sakura, menjilati leher Sakura hingga
membuat Sakura mendesah. Tak hanya menjilat kini Sasuke mulai menghisap dan
menggigit leher Sakura membuat desahan Sakura semakin keras.
Tangan Sasuke yang
menggangur sekarang mencoba untuk menyingkap kaos yang dipakai Sakura. Mencari
sesuatu yang mampu membuat seorang laki-laki tak berkedip saat melihatnya. Ya
hanya seorang yaitu Uchiha Sasuke, tidak ada yang lain. Setelah menemukan apa
yang Sasuke cari tanpa membuang waktu lagi Sasuke langsung meremasnya. “
Aaahhh… Ssaasuuhh…. Enghh….”. Desah Sakura. “ Mendesahlah hime. Sebut namaku
dengan keras kalahkan suara petir diluar sana.” Kata Sasuke.
Sasuke benar Sakura
sudah tidak takut pada petir dan kegelapan, karena yang masuk ke indra
pendengaran dan penglihatannya hanya suara desahannya dan wajah Sasuke. Ia lupa
bahwa diluar sana hujan lebat disertai petir masih terjadi. Yang ada
difikirannya sekarang adalah kenikmatan yang diberikan Sasuke. Dan malam itupun
dikediaman Uchiha samar-samar terdengar desahan dan lenguhan diantara suara
hujan dan petir. Bahkan mereka lupa untuk menyalakan setidaknya satu lilin
untuk penerangan.
Flash Back Off
Sasuke akhirnya dapat
ide untuk bisa menenangkan Sakura sekarang. Kenapa tidak terfikir sejak tadi,
setidaknya kupingnya akan aman dari teriakan Sakura kan. “ Saku kau masih saja
takut pada petir ?”. Sakura memandang bingung suaminya yang duduk disampingnya,
itu pertanyaan bodoh karena Sasuke sudah tahu pasti jawabannya. Sakura hanya
mengganguk sebagai jawaban. “ Aku tahu cara untuk membuat mu tidak takut.”.
Entah kenapa Sakura serasa pernah merakan perasaan seperti ini, tanpa
memberikan Sakura waktu untuk berfikir Sasuke langsung menindih tubuh Sakura
disofa. Persetan dengan kamar Sasuke bisa melakukannya disini, toh tidak aka
nada yang bakal bertamu saat hujan lebat seperti ini. Dan sama seperti malam
sebelumnya terdengarlah desahan Sakura diantara hujan dan petir dirumah besar
itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
FIN.....
Baiklah terima kasih
semuanya yang telah berkenan berkunjung ke blog sederhana Amus.....
Dan sekali lagi Amus
ucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatannya......
bye bye semuanya.....
Selamat bertemu dikesempatan lainnya all......
1 Comments
Kali ini Meli datang dengan fanfic one-shot yang bertemakan mati lampu, karena akhir-akhir ini didesa Meli sering mati lampu.....
ReplyDeleteLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia