Perjuangan Sasuke untuk kembali mendapatkan hati Sakura. Setidaknya mendapat maaf dari seorang Sakura.
Dan juga perjuangan Sakura untuk berusaha melepas dan melupakan sosok Sasuke dari hidupnya.
Bagimana kelanjutan cerita mereka berdua?
Please
.
.
.
.
Itadakimasu.....
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : Sasusaku / GaaSaku
Rated : T
Author : Amus
Dan juga perjuangan Sakura untuk berusaha melepas dan melupakan sosok Sasuke dari hidupnya.
Bagimana kelanjutan cerita mereka berdua?
Please
.
.
.
.
Itadakimasu.....
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : Sasusaku / GaaSaku
Rated : T
Author : Amus
Please Chapter 2
“Sasuke-kun kemarilah.....”
Teriak seorang gadis membuat Sasuke mencari ke arah sumber suara. Di sana di sebuah bangku dekat pohon sakura. Awalnya samar namun ketika Sasuke memusatkan pandangannya akhirnya terlihat jelas. Rambut soft-pink itu, iris emerald nya dan tentu saja senyum menawan nya. Tidak salah lagi itu Sakura, Sakura nya yang lama hilang kini ada di depannya.
Sasuke langsung berlari mendekati Sakura namun entah mengapa rasanya jaraknya tak pernah berubah. Sasuke telah berlari sekuat tenaga namun seolah jaraknya bukannya berkurang namun malah semakin bertambah.
“Sakuraaaa “ Teriak Sasuke.
Dapat Sasuke lihat dari sini Sakura berdiri dari bangku yang sejak tadi ia duduki. Sakura mengulurkan kedua tangannya, ia menyambut seseorang. Sasuke tersenyum dan mencoba untuk meraih uluran tangan Sakura, namun seseorang mendahuluinya Sasuke tak bisa melihat wajahnya ia hanya melihat rambut merah saja sedang mendekati Sakura. Tidak bisa, Sasuke tetap tidak bisa berlari ke arah Sakura namun bagaimana mungkin pemuda berambut merah tadi bisa. Dan di sana pemuda itu telah sampai pada Sakura dan bahkan Sakura menyambutnya.
“Tidak Sakuraaaa aku disini.”
Teriak Sasuke namun Sakura tidak mendengarnya. Kini Sasuke hanya bisa memandang dua punggung yang berjalan menjauh darinya. Ia berusaha mengejarnya namun tak bisa, ia tidak bisa perlahan namun pasti merekapun menghilang dalam kabut.
“TIDAKKKK SAKURAAAA.....”
Hosh... hosh.... hosh...
‘Ternyata hanya mimpi.’ Batin Sasuke.
Menghela nafas dan mencoba menenangkan hatinya.
‘Siapa pemuda berambut merah itu ? Sakura dimana kau sebenarnya ? Aku benar-benar merindukan mu.’.
Pagi ini pun sama Sasuke selalu terbangun dengan mimpi buruk kehilangan Sakura yang sebenarnya Sasuke ketahui bahwa mimpi buruknya kini benar-benar terjadi di alam nyata. Andai dulu Sasuke tidak melakukan kesalahan mungkin paginya akan dihiasi dengan senyum Sakura. Ya penyesalan itu tidak pernah ada di awal selalu di akhir.
“Hari ini aku harus menemukan mu Sakura.”.
Ucapan ini telah menjadi mantra bagi Sasuke disetiap paginya sebelum ia memulai aktivitasnya. Selama dua tahun ia masih berusaha mencari Sakura. Sakuranya.
Hari ini Sasuke berencana untuk mengunjungi toko buku miliknya. Ya semenjak satu tahun lalu Sasuke membuat toko buku yang ia dedikasi kan untuk Sakura karena Sauke tahu bahwa Sakura sangat menyukai buku. Walau baru satu tahun, toko ini sudah terbilang sangat populer dan masuk urutan toko buku terbaik di Jepang. Bagaimana lagi jangan lupakan kuasa dari Clan Uchiha. Padahal sejak dulu Sasuke tidak terlalu menyukai buku, ia membuat toko ini tapi tidak pernah membaca buku-buku yang ada disini.
Namun akhir-akhir ini ada sebuah buku yang menarik untuk Sasuke dan membuat ia sangat penasaran dengan pengarangnya. Sebuah buku berjudul Kabut, karangan dari Misakura benar-benar membuat Sasuke tertarik untuk membaca buku tersebut. Entah mengapa setelah Sasuke membaca buku tersebut Sasuke seolah bertemu kembali dengan Sakura. Setelah itu pun Sasuke mencari buku karya dari Misakura untuk dijual di toko miliknya. Namun hal yang membuat Sasuke amat tertarik adalah sang penulis, bagaimana misterius sang penulis yang hingga saat ini tidak memberi tahu sosok aslinya.
Normalnya adalah, setelah ketenaran merenggut mu biasa orang-orang akan memunculkan aslinya ke permukaan. Mencoba berpelukan dengan ketenaran, dan merasakan bagaimana hingar-bingar menjadi seorang bintang. Mungkin, selain ceritanya Sasuke tertarik akan satu hal ini. Rasa tidak tamak seperti kebanyakan orang.
Suasana terasa lebih ramai dari biasanya. Sasuke sedikit bingung mengapa sebuah toko buku bisa menjadi begitu ramai seperti saat ini. Bahkan di ruang baca telah penuh dengan orang-orang yang berpangku diam membaca buku. Sasuke dapat melihat, banyak diantara adalah buku milik penulis Misakura. Bahkan rak di mana buku-buku karangan si penulis di penuhi oleh orang-orang yang ingin membeli buku tersebut.
"Tuan, anda datang?"
Ayame, salah satu pekerja di toko ini. Menyambut dengan hormat ketika ia melihat Sasuke masuk.
"Hn. Hari ini cukup ramai."
"Anda benar Tuan. Ini karena ide Tuan Uchiha yang menambah koleksi buku dari pengarang yang sedang naik daun. Misakura benar-benar populer saat ini."
Sasuke hanya mengangguk, menyetujui pendapat dari Ayame. Sasuke awalnya tidak terlalu memikirkan mengenai keuntungan atau bahkan kepopuleran. Ia selama ini hanya ingin memiliki sesuatu untuk mengenang Sakura. Maka seluruh proses operasi toko buku Sasuke serahkan pada Deidara selalu penanggung jawab tempat ini. Sasuke hanya akan berkunjung sesekali ketika ia sangat merindukan Sakura. Berharap mungkin saja gadis itu akan pergi ke sini, dan bertemu dengannya.
"Sasuke, kau kemari?"
Deidara, mendekat setelah keluar dari ruang manajer. Jangan berharap ia akan memanggil Sasuke seperti karyawan lain. Bagaimana pun Deidara adalah teman Itachi, kakak Sasuke.
"Seperti yang kau lihat."
Sasuke menjawab singkat, ia berniat untuk pindah ke tempat biasanya ia berada. Satu ruangan di lantai dua yang dapat melihat lantai bawah secara keseluruhan. Ruangan yang secara pribadi di buat oleh Sasuke, bagaimana pun ia masih membenci keramaian.
"Ahh Sasuke, aku memiliki ide untuk ulang tahun pertama toko ini bagaimana jika mengundang Misakura?"
Deidara menjelaskan dengan mata yang berbinar. Sebenarnya ia telah merencanakan hal ini sejak beberapa hari lalu. Ia melihat bagaimana penjualan buku Misakura begitu populer di toko ini. Karena ini adalah ulang tahun pertama, dan toko ini juga telah cukup besar mengapa tidak mengundang sang penulis untuk bisa membesarkan toko ini.
Sasuke tampak berpikir sejenak. Sebenarnya tidak ada salahnya ide dari Deidara. Ia juga sebenarnya tidak begitu peduli akan metode marketing yang di ambil Deidara. Namun ide ini juga cukup menarik Sasuke, setidaknya ia bisa tahu siapa sosok di balik Misakura.
"Bagus. Kau bisa melakukan itu."
Dengan itu Sasuke melanjutkan langkahnya. Mungkin saja, hari ini Sasuke akan menemukan sosok rambut soft-pink dari atas. Mungkin saja, ia bisa menebus kesalahannya di masa lalu. Mungkin saja, ia bisa kembali bersama gadisnya, dan mungkin saja ia mampu melanjutkan hidupnya bersama dengan Sakura selamanya.
.
.
.
.
.
.
To be countinue....
Ok Amus ucapkan terima kasih pada kalian yang sudah mau berkunjung....
Ikuti terus kisahnya ya...
Kritik dan Saran yang membangun silahkan Amus tunggu....
Sampai berjumpa lagi....
0 Comments