COME BACK TO ME Chapter 16

Perjuangan Sakura untuk mendapatkan hati Sasuke. Mungkinkah mereka bersama? Mampukah Sakura mendapat Cinta Sasuke?
Dan bagaimana Sasuke untuk membuat Sakura kembali padanya setelah apa yang ia lakukan pada Sakura?
Simak ceritanya di sini.

Itadakimasu.......: )
.
.
.
.
.
.
.
 
Disclaimer : Masashi kishimoto

Genre : Hurt, Romance/Familly

Rated : T

Author : Amus
COME BACK TO ME Chapter 16

Ini sangat mengejutkan bagi Sasuke, bagaimana tidak setelah tiga tahun lamanya ia bisa bertemu lagi dengan gadis pujaan hatinya. Dialah Shion, gadis incarannya sejak semasa SMP dulu, saat Sasuke ingin mengungkapkan perasaannya saa mereka SMA sayangnya Shion telah pindah dikarenakan orang tuanya. Dan kini Sasuke bertemu lagi dengannya.

“Ternyata anda masih mengenal saya Uchiha-sama. Atau harus ku panggil Sasuke-kun ?”. Ucap Shion serambi duduk didepan Sasuke. “Hn… Tak usah terlalu formal pada ku. Kau bisa memanggilku apa saja yang kau inginkan. Aku tak keberatan akan hal itu.”. “ Kau masih sama seperti dulu Sasuke. Kau tidak berubah, selalu menuruti keinginanku.”. “ Ya aku memang tak pernah berubah.”.

“Huft… Hari ini rasanya aku sangan malas mengerjakan sesuatu. Dan kenapa aku merasa gelisah ? Ada apa sebenarnya ini ?”. Sakura sedang duduk dimeja makan menunggu Sasuke pulang kerja. Jam telah menunjukkan pukul 07:30 seharusnya Sasuke telah pulang setengah jam yang lalu namun bahkah sampai sekarang suara mobil Sasuke pun belum terdengar. Entah mengapa Sakura tiba-tiba mengingat masa lalu, masa dimana Sasuke kejam terhadap dirinya. Ia sadar betul bahwa itu semua sekarang telah berakhir, Sasuke sekarang telah menjadi suaminya dan Sakura sangat yakin bahwa Sasuke sangat mencintainya. Tapi terkadang Sakura ragu, seperti saat ini ia ragu pada Sasuke. Takut jika Sasuke kembali seperti dahulu dan pergi meninggalkannya. Tangan Sakura terangkat menggengam kalung pemberian Sasuke. “ Sasuke-kun apakah kau mencintai ku ?”.

Malam ini bulan seolah enggan menampakkan dirinya, bersembunyi dibalik awan hitam yang menguasai langit. Begitupun bintang-bintang yang tak satupun dari mereka memancarkan sinarnya. Ini sudah pukul 10 malam dan Sasuke baru pulang. Tanpa mengucapkan salam Sasuke langsung masuk kerumah, ia yakin Sakura pasti sudah tidur jam segini. Saat ia melewati dapur saat itulah ia melihat Sakura tertidur dimeja makan. “ Kenapa ia tidur disini.”. Sasuke lalu menggendong Sakura menuju kamar mereka lalu menidurkan Sakura keranjang tidur. “Engh… Sasu kau baru pulang ? Mau makan atau mandi ?.” Tanya Sakura setelah ia terbangun dan melihat Sasuke. “ Tidak aku mau mandi saja.”. “ Tapi kau pasti belum makan jadi akan ku si-“.” AKU BILANG TIDAK.”. Ini pertama kalinya Sasuke membentaknya setelah kecelakaan dulu. Ada apa dengan Sasuke. Itulah yang terngiang dikepala Sakura saat ini. “ Ba- baiklah kalo begitu.”.

“ Hahaha kau sangat lucu Sasuke-kun. Tidak ku sangka pria seperti diri mu bisa sangat lucu seperti ini.”. Gelak tawa terdengar dari ruangan kerja milik Sasuke. Terdengar suara seorang gadis dan pria yang sedang bercanda ria. Siapa lagi jika bukan Sasuke dan Shion yang akhir-akhir ini semakin akrab saja. Walau Shion memiliki ruang sendiri namun ia lebih sering berada didalam ruangan Sasuke, dan Sasuke tidak keberatan akan hal itu ia malah cukup senang bersama dengan Shion. Mereka bahkan sering pulang malam dan tak jarang pula Sasuke mengantar Shion pulang dengan alasan gadis tak boleh pulang malam sendirian. Banyak karyawan bergosip mengenai kedekatan Direktur dan sekertarisnya itu, namun mau bagaimana lagi mereka hanya bisa diam.

Mala mini seperti malam-malam sebelumnya bagi Sakura. Ia sudah menunggu Sasuke pulang namun Sasuke tak kunjung datang. Makannya yang telah ia masak segenap hati harus rela kmbali untuk diabaikan dan paginya akan dibuang. Begitulah yang terjadi selama beberapa minggu terakhir ini. Ada perubahan sikap dengan Sasuke. Sasuke lebih sering marah-marah pada hal yang tidak penting. Sakura seperti melihat Sasuke yang dulu, Sasuke yang sering mengacuhkannya. “Tidak-tidak Sasuke tidak seperti itu. Mungkin karena dikantor sedang banyak pekerjaan jadi Sasue sedikit tertekan.”. Sekali lagi Sakura hanya menggenggam kalung pemberian Sasuke dan berharap Sauke cepat pulang.

Hari ini kampus Sakura sedang libur dan ia berencana ingin member Sasuke kejutan dengan datang ke kantornya, tak lupa Sakura juga telah menyiapkan kotak makan yang dihiasnya sedemikian rupa oleh Sakura dengan harapan Sasuke akan menyukainya. “ Akhirnya sudah siap.”. Senyuman tercipta diwajah ayu Sakura tatkala membayangkan rekasi Sasuke nanti saat melihatnya.

“ Selamat siang Sakura-sama.” Begitulah sapaan yang terdengar dari pegawai kantor saat melihat Sakura, namun tanpa Sakura sadari selain sapaan mereka juga member tatapan iba pada Sakura. “ Ahh Sakura sedang apa kau disini ?” Tanya Sai salah satu pegawai disini sekaligus teman SMA Sasuke dan Sakura. “Aku ingin menemui Sasuke-kun. Apa dia ada diruangannya ?”. “ Ya dia ada disana. Tapi untuk apa kau kesana jika ada sesuatu kau bisa bilang pada ku.”. “ Ahh tidak aku hanya ingin member kejutan pada Sasuke-kun. Sudah ya.”. Tanpa memperdulikan Sai yang ingin berbicara lagi Sakura langsung saja pergi keruangan Sasuke. “ Tapi disana ada Shion”. Lirih Sai melihat punggung Sakura yang semakn menjauh.

“ Sasu aku mem-“. Prangg. Saat membuka pintu dan melihat apa yang ada didalam seketika itu tubuh Sakura menjadi lemas. Kotak bekal yang ada ditanganya pun langsung terjatuh dan tenggorokannya pun tercekat tak mampu melanjutkan kata-katanya. Disana dengan jelas ia bisa melihat Sasuke sedang mencium gadis berambut pirang. Sasuke yang mendengar ada benda terjatuh langsung melihat kerah sumber suara dan ia sangat terkejut mendapati Sakura berada diambang pintu. Ia melihat Sakura perlahan mendekat lalu PLAAK. Sakura menampar Shion hingga ujung bibir Shion berdarah. “ APA YANG KU LAKUKAN !”. Bentak Sasuke langsung menarik kasar tangan Sakura. Sakura hanya diam terpaku ditempat. “ Shion kau keluarlah” Perinatah Sasuke.

“ Apa yang kau lakukan barusan Sakura. Kau benar-benar. Kau lihat tadi bibirnya hingga berdarah.”. Ucap Sasuke. Dan Sakura kini air mata telah membuat jalannya sendiri. “ Memangnya apa yang harus kulakukan. Apa aku harus memberi ucapan selamat pada kalian berdua ?. Melihat SUAMIKU mencium wanita lain apakah aku harus diam.”. “ Kami tidak berciuman berapa kali harus kukata-“. “ AKU MELIHATNYA SENDIRI. Dan kau masih mau mengelaknya.”. Isak Sakura semakin menjadi. “ Ternyata benar hiks… Selama ini kau hanya kasihan pada ku hiks… Kau tidak benar-benar mencintai ku.”. “ Aku memang bodoh mengganggap mu mencintai ku hiks- maaf aku telah menyusahkan mu. Aku akan pergi, dan kuucapkan selamat untuk mu. Ahh iya aku hampir lupa” Sakura mendekati Sasuke lalu memberikan kalung yang ternyata telah ia lepas tadi pada Saske.” Kurasa ini akan berguna untuk mu bukan untuk ku. Sayonara”. Lalu Sakura pergi meninggalkan Sasuke yang hanya mampu terdiam. “ Apa yang terjadi Sasuke-kun ?” Tanya Shion setelah melihat Sakura pergi dari kantor. “ Tidak ada.” Ucap Sasuke.

Seminggu telah berlalu dan selama itu Sakura tidak tinggal dirumah mereka. Sasuke berfikir mungkin Sakura pergi kerumah orang tuanya. Dan Sasuke tidak ambil pusing akan hal itu, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Hari ini dikantor seperti biasa tidak ada yang special. “Shion bisakah kau ambilkan aku file yang berada dirak paling atas yang berwarna biru. Aku membutuhkannya sekarang.” Ucap Sasuke. “ Baiklah.”. Beberapa saat kemudian Shion masih belum member apa yang ia mau, dan ternyata Shion tidak bisa menggapainya. “Awas biar aku saja.” Ucap Sasuke lalu menggantikan posisi Shion dengan naik kekursi dan mengambil file, namun entah mengapa pijakan Sasuke goyah dan akhirnya menyebabkan ia terjatuh dan saat terjatuh sesuatu terjatuh pula dari kantung celananya.

“ Kau tidak apa-apa ?” Tanya Shion khawatir. “ Tenang aku tidak apa-apa.”. Saat bangun Sasuke melihat benda yang terjatuh dari kantung celananya tadi, sebuah kalung berbandul lambang uchiha dengan posisi sudah terbelah menjadi dua karena jatuh. Sasuke lalu mengambilnya dan melihat apa yang ada didalamnya. Sebuah kertas kecil dan didalamnya ada sebuah tulisan. ‘KEMBALILAH’ itulah yang tertulis didalamnya. Dan seketika itu rasa bersalah Sasuke muncul. Ingatan mengenai Sakura memenuhi kepalanya, senyum Sakura, aroma tubuh Sakura semuanya. Dan saat Sakura kecelakaan dan terbaring lemah dirumah sakit, Sasuke ingat itu semua. “ Apa yang ku lakukan. Sakura.”. Sasuke langsung bergegas pergi dari kantor tanpa mengucapkan sepatah katapun. “ Saku aku benar-benar minta maaf. Aku sangat bodoh, Saku kembalilah pada ku lagi, aku yang bodoh. Aku.” Dan air mata Sasuke tidak dapat terbendung lagi.

Ting Tong… Suara bel kediaman Haruno berbunyi. Sasori pun membukaan pintu dan “ Dimana Sakura ?” langsung mendapat pertanyaan dari Sasuke. “ Dia tidak ada disini. Bukankah ia bersama mu ?”. “ Kami sedang bertengkar dan dia pergi dari rumah.” Jelas Sasuke. “ Empat hari yang lalu ia memang ada disini tapi ia sudah pergi dan k u kira Sakura akan kembali. Sebenarnya ada apa Sasuke ? Sakura kemari dengan isak tangis. Sebenarnya kalian bertengkar karena apa ?”. “ Maaf ini semua kesalahan ku. Jika Sakura memang tidak ada disini aku akan mencarinya lagi dan jika ada kabar dari Sakura ku mohon hungungi aku.” . “ Baiklah”.

Sudah tiga hari Sasuke mencari Sakura, ia mencari diseluruh kota namun nihil ia tidak menemukan Sakura. Rasa ini sangat berbeda dengan rasa yang ia rasakan saat Sakura kecelakaan, setidaknya ia masih bisa melihat Sakura. Tapi keadaan ini, ia bahkan tidak tahu Sakur masih hidup atau. Bagaimana jika Sakura kecelakaan lagi dan dia, tidak tidak mungkin. Itu dia Rumah Sakit Sasuke belum memeriksa rumah sakit, Sakura ingin jadi dokter jadi kemungkinan Sakura ada dirumah sakit.

Sasuke telah mencari keseluruh rumah sakit yang ada dikota ini. Ini adalah rumah sakit terakhir yang ia periksa. Sasuke berharap Sakura ada disini. Sasuke mencari seperti orang gila, ia tidak tahu Sakura berada, mungkinkah Sakura pegawai atau pasien Sasuke tidak tahu itu. Semua ruang telah ia periksa dengan teliti, tinggal satu ruang yaitu bagian ibu hamil walau Sasuke tidak yakin Sakura ada disana tapi Sasuke tetap mencarinya disana. Dan tepat saat ia sampai saat itu pula ia melihat gadis berambut soft-pink baru saja keluar dari ruangan. Ia yakin itu Sakura dan Sasuke langsung menghampirinya dan memeluk erat tubuh Sakura seolah enggan untu melepasnya.

“Saku akhirnya aku menemukan mu. Aku benar-benar minta maaf. Aku yang salah, aku yang bodoh. Ku mohon kembalilah pada ku Saku. Kau boleh menghukumku tapi jangan pergi dari ku. Aku tidak bisa hidup tanpa mu. Aku bodoh. Aku.”. Tubuh Sakura bergetar. “ Kau dengan mudah berkata maaf  lalu pergi meninggalkan ku. Kau fikir aku apa ? Aku bukan mainan, aku manusia. Kau tak perlu kasihan pada ku. Aku bisa hidup sendiri. Dan lebih baik kau pergi dari sini.”. Ucap Sakura dingin. “ Tidak. Ku mohon Sakura maafkan aku. “. Sakura mengacuhkan Sasuke dan berusaha untuk pergi dari sana namun sayang tangannya berada dalam genggaman Sasuke. “ Jangan pergi. Aku yang salah tapi kenapa harus kau yang pergi, seluruh keluarga mengkhawatirkan mu Saku. Jadi jangan pergi.”. Sakura masih saja berusaha melepaskan genggaman tangan Sasuke tanpa mau mendengar penjelasan dari Sasuke. Sasuke lalu berlutut dihadapan Sakura, Sakura pun kaget dengan apa yang dilakukan Sasuke tapi ia berusaha tidak peduli akan hal itu.

“Sakura !. Ahh untung saja kau masih disini ini laporan pemeriksaan mu, kau harus menjaga kesehatan mu ini menyangkut bayi yang kau kandung, kau harus banyak istirahat.”. Ucap salah seorang dokter yang sepertinya tidak atau belum menyadari adanya Sasuke didepan Sakura karena terlalu sibuk dengan kertas yang ia bawa. “ Ohh ternyata kau sedang sibuk, ambilah laporan mu diruangan kun anti Sakura.”. Ucap sang dokter ketika menyadari situasi yang sebenarnya dan langsung menghilang. Cling…(Abaikan).

“ Saku…. Ka- kau hamil. Apa itu benar ?”. Ucap Sasuke. Sasuke tambah merasa bersalah karena mengethui bahwa Sakura harus berjuang seorang diri, lalu apa yang dilakukannya. Bodoh. “ Kau hamil Saku. Terima kasih Kami-sama Terima kasih.”. Sasuke langsung berdiri dan memeluk Sakura erat. “ Kembalilah dan kita akan memulai kehidupan yang lebih baik dengan anak kita.”. “ Dia bukan anak mu.” Ucapan Sakura membuat Sasuke benar-benar terkejut, lebih terkejut dari yang pertama tadi. “ Kau berbohong, aku tahu itu. Aku tidak mau mendengar alasan lagi dari mu, sekarang ikut aku dan jangan pernah berfikir untuk pergi dari ku.”. Entah kenapa ucapan Sasuke kali ini sangat tegas, sebenarnya Sakura sudah berusaha menolak namun sekali lagi ia tak kan pernah bisa menang melawan Sasuke.

Dan disinilah mereka sekarang dirumah mereka sendiri. Rumah yang kurang lebih dua tahun ini mereka tinggali. “Lepaskan aku !”. Sakura terus saja mengatakan hal itu, namun Sasuke seperti orang tuli dan tetap membawa Sakura kembali. “ Sekarang dengarkan aku. Aku tahu kau mungkin membenciku Sakura, tapi anak didalam kandungan mu itu adalah anak ku jadi sudah menjadi tanggung jawab ku untuk menjaganya. Dan aku tahu kau sangat marah pada ku aku berjanji akan melakukan apapun yang kau mau asalkan kau tidak akan pergi meninggalkan ku. Itu sangat menyakikan, dua kali aku telah terjatuh didalam lubang yang kubuat sendiri aku butuh uluran tangan untuk menarik ku kembali keatas. Aku yakin itu kau Saku. Jadi kembalilah pada ku”. Sasuke tak kuasa menahan air mata, tetesan demi tetesan mengalir begitu saja. Persetan dengan imagenya toh ia menangis didepan sang istri.

“ Aku takut kau akan menyakiti ku lagi. Kau tidak benar-benar mencintai ku.”. Sakura menahan tangis walau ia tahu ia tak mampu. Liquid itu tetap saja menganak sungai dipipinya. “ Itu tidak benar”. Ucap Sasuke mencoba menyakinkan Sakura. “ Benarkah itu ?.” Sakura berbalik dan menatap mata Sasuke mencari kebohongan yang mungkin saja disembunyikan Sasuke. Dan senyuman tercipta kala ia tak menemukan setitik pun kebohongan diiris hitam milik Sasuke. Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan entah apa yang mendorong mereka berdua dengan tiba-tiba pelukan nan hangat pun tercipta. Melepas segala rasa rindu yang mereka miliki. “ Bisakah aku memegang kata-kata mu kali ini Sasu ?” Tanya Sakura dengan posisi mereka yangmasih berpelukan. “ Ya pasti”. “ Baiklah jika begitu aku sangat ingin makan nasi goreng ektra tomat buatan mu.” Ucap Sakura dengan senyuman. “ Ti-“. “ Kau lebih memilih jika aku pergi dari sini. Lagi pula ini keinginan anak mu bukan aku.”. Sebelum Sasuke sempat menolak Sakura sudah mengancamnya. “ Baiklah tapi jangan protes jika rasanya tidak enak. Kau yang paling tahu jika aku tidak bisa memasak Saku.”. Ya setidaknya sampai anak itu lahir Sasuke harus benar-benar sabar menghadapi Sakura.

Disela-sela Sasuke memasak atau lebih tepatnya menghancurkan dapur Sakura menghampiri Sasuke lalu memeluk Sasuke dari belakang. “ Aishiteru Sasuke-kun.” Lalu mengecup pipi Sasuke. “ Aishiteru mo Saku.”. Kecupan ia hadiahkan pada bibir Sakura yang lama kelamaan berubah menjadi lumatan. Senyuman ditengah lumatan pun seakan menjadi pelengkap dari kebersamaan mereka. Impian Sakura telah tercapai dan Sasuke telah menemukan seseorang yang akan selalu menggenggam tangannya. Mereka tak butuh apa-apa lagi sekarang. Hanya satu Cinta.
 .
.
.
.
.
..
.

Fin.......
Kali ini Amus gak banyak bicara ya.... 




Post a Comment

1 Comments