Bangun

Sakura amat susah untuk bangun pagi. Sasori selalu pusing untuk membangunkan adik satu-satunya itu. Hingga Sasuke, tetangga mereka dapat dengan mudah membuat Sakura untuk bangun pagi. Kira-kira bagaimana Sasuke membangunkan Sakura ya?
.
.
.
.
.
.
Itadhakimasu.......
.
.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi kishimoto
Genre : Romantic and Humor (Bneran gak kerasa)
Rated : T
Author : Amus
.
.
Warning : cerita hancur, OOC, bahasa tidak baku dan segala kakurangan yang ada.
.
.
.
.
.
.
.
.


BANGUN!

Seketika keadaan sebuah kamar yang gelap menjadi terang karena cahaya mentari masuk melewati jendela yang terbuka tirainya atau lebih tepatnya dibuka oleh seseorang  beberapa detik yang lalu.  Seseorang yang telah membuka tirai tersebut berkacak pinggang melihat seorang gadis sedang tertidur pulas dikasurnya dan tidak sedikitpun terganggu dengan cahaya mentari yang menyinari kamarnya. 

Sasori nama seseorang yang membuka tirai tadi berusaha untuk membangunkan adik tersayangnya yaitu Sakura, dan jangan berfikir bahwa membangunkan gadis semacam Sakura itu mudah. Segala cara sudah dilakoni oleh Sasori dan lihat hasilnya masih nihil, dimulai dari membuka tirai kamar Sakura, lalu menggoyangkan tubuh Sakura, meneriaki Sakura tepat dikuping gadis tersebut bahkan sampai menyiram adiknya itu. Sasori benar-benar frustasi, kenapa juga kedua orang tuanya harus dinas keluar negeri. 

Ia memandangi wajah adiknya dan berfikir bagaimana cara ia bisa membangunkan Sakura ?, sekilas ia melihat jam yang terletak dinakas dekat ranjang Sakura yang menunjukkan pukul 06:30. “Sakura cepat bangun sudah jam tujuh nanti kau bisa terlambat !”. “Enggh….. Nii-chan jangan berbohong hooaamm… masih jam enam kan ?” Ucap Sakura masih dengan menutup kedua matanya. Sasori menyerah, ia angkat tangan. “ Terserah padamu Saku. Nii-chan akan berangkat sekarang.”. Sakura lalu membuka matanya, sebentar mengucek matanya lalu melihat kearah kakaknya. “ Iya-iya sekarang Saku sudah bangun.”.

Ya beginilah kegiatan rutin Haruno Sasori semenjak satu bulan lalu. Gara-gara kedua orang tuanya dinas ke luar negeri ia harus mengurus adiknya Haruno Sakura yang terkenaal sulit untuk dibangunkan. Pelayan memang banyak dirumah yang bisa dibilang sangat besar ini, namun tugas untuk membangunkan Sakura bukanlah tugas yang mudah. Pernah beberapa pelayan mencoba untuk membuat Sakura terbangun namun semuanya gagal. Sasori tidak pernah membayangkan bagaimana lelahnya ibunya membangunkan putri bungsunya ini. Yang entah sifat sulit bangunnya itu keturunan dari siapa. Padahal anggota keluarga yang lain bisa bangun tepat waktu bahkan Sasori yang notabene laki-laki. Dan lagi Sakura itu tidak pernah tidur larut malam, tapi kenapa dia sulit untuk bangun. Ada yang tahu kenapa…..?.

Tok Tok Tok. Suara pintu kediaman Haruno yang sedang diketuk oleh seseorang mengalihkan perhatian Sasori dan Sakura yang sedang sarapan. “ Ayame-san tolong buka pintunya.” Ucap Sasori. “ Ahh Sasuke-san silahkan masuk tuan muda Sasori dan nona Sakura sedang sarapan.” Ucap sopan Ayame pada seorang pemuda berambut raven dengan style yang aneh tapi keren memakai seragam sekolah yang sama seperti yang dipakai Sakura, ia adalah Uchiha Sasuke tetangga Sakura dan sekaligus sahabat terdekatnya Sakura.

“ Sakura ayo cepat berangkat, kita bisa terlambat.” Ucap Sasuke atau lebih tepatnya perintah Sasuke. “ Sebentar aku sedang sarapan, aku tadi bangun telat sedikit dan aku tidak mau meninggalkan sarapan ku sesuap pun.”. “ Ck.. Kita bisa telat Sakura.”. “ Baiklah aku akan berangkat terlebih dahulu, Sasuke sekarang Sakura ku berikan padamu ya terserah mau apakan agar tidak telat. Jika boleh ku sarankan lebih baik kau seret dia.” Sasori langsung saja pergi tanpa memperdulikan tatapan horror dari sang adik. “ Apa-apaan Saso-nii berbicara seperti itu mema-“. “ Sudahlah ayo cepat.” Ucap Sasuke seraya menarik Sakura. Walau Sakura memprotes tindakan Sasuke tapi tak ada sedikitpun respon dari Sasuke.

Akhirnya mereka sampai di sekolah tepat 5 menit sebelum pelajaran dimulai. Pelajaran pun telah dimulai dan selama pelajaran berlangsung Sasuke hanya melihat kearah Sakura. Hanya sesekali ia memalingkan wajahnya jika ia hampir ketahuan. Sedang yang dipandang sedang sibuk memperhatikan apa yang sedang dijelaskan didepan oleh gurunya. Sebenarnya selama ini diam-diam Sasuke dan Sakura memang sudah berpacaran tapi mereka tidak ingin ada orang ang tahu tentang hubungan mereka. Orang-orang sekitar masih mengganggap hubungan mereka hanya seorang sahabat padahal sejak 6 bulan lalu mereka telah meresmikan hubungan baru mereka yaitu berpacaran.

Jam istirahat merupakan waktu yang paling diminati kedua setela jam pulang oleh murid-murid. Suasana kantin yang padat merayap? (emang jalan tol….author bego) menjadi pemandangan yang wajib disaat jam istirahat berlangsung, hampir 90% para murid ada di kantin namun idak dengan Sasuke dan Sakura. Mereka memilih untuk berteduh dibawah pohon sakura yang tumbuh dibelakang sekolah untuk menghabiskan bekal yang telah disiapkan oleh ibu Sasuke untuk mereka berdua tentunya. Serang posisi mereka ialah Sakura duduk bersila dengan memangku kotak bekal makanan dan dibelakangnya ada Sasuke yang duduk dengan kedua kakinya yang mengapit Sakura didepannya. “ Hey tomatnya untuk ku.” Protes Sasuke saat melihat Sakura memakan satu potong tomat dari bekal. Tanpa aba-aba Sasuke pun menarik kepala Sakura dan langsung melumat bibir Sakura. Sakura awalnya terkejut atas tindakan Sasuke namun sekarang ia menikmatinya. Saat Sasuke meminta persetujuan untuk memasukkan lidahnya kedalam mulut Sakura dengan menjilat bibir Sakura dengan senang hati Sakura langsung member jalan untuk Sasuke.

Sasuke yang menyadari hal itu menyeringai puas, ia langsung memindahkan tomat yang awalnya berada dimulut Sakura kedalam mulutnya. Setelah mendapat apa yang diinginkan bukannya melepaskan pagutannya Sasuke malah tambah bersemangat. Ia mulai mengabsen satu-satu gigi Sakura dan mulai melilitkan lidahnya kelidah Sakura. “ Engh…. Sssasu…” Desah Sakura. “ Ssasu…. Hmm… ngh… Lepas…”. Sasuke menghisap bibir Sakura kuat barulah ia melepaskan pagutan mereka. “ Enak” Ucap Sasuke serambi menyeringai. Wajah Sakura sudah sangat merah sekarang. Lalu mereka menghabiskan bekal mereka dan kembali ke kelas untuk menyambut pelajaran selanjutnya.

‘ Sakura aku harus pergi ke Suna untuk tiga hari kedepan. Ada urusan yang harus aku selesaikan disana, aku sudah menyuruh Sasuke untuk menjaga mu. Aniki mu yang imut : >’. Sebuah pesan tertempel dipintu lemari es. “ Huhh dasar Nii-chan… bilang saja mau bertemu dengan pacarnya.”. Ucap Sakura lalu mengambil minuman didalam lemari es namun tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan merayap keperutnya. “Kapan kau datang ?” Tanya Sakura. “ Baru saja. Buatkan aku jus tomat ya.” Lalu Sasuke pergi keruang tamu. Tanpa membutuhkan waktu yang lama Sakura sudah selesai membuatkan apa yang diminta Sasuke. Sudah mejadi kebiasaan saat Sasuke berkunjung kerumah Sakura harus ada jus tomat buatan Sakura, perlu digaris bawahi ‘buatan Sakura’ jika tidak maka Sasuke tidak akan meminumnya.

“ Nanti malam kau menginap disini kan ?” Tanya Sakura serambi mengelus kepala Sasuke. Sekarang ini mereka sedang berada dikamar Sakura, Sasuke tiduran dipangkuan Sakura dan Sakura duduk dan bersender dikepala ranjang. “ Hn” Sasuke memejamkan mata menikmati elusan Sakura sampai Sakura berhenti mengelus kepalanya. “ Jawab yang benar Sasuke-kun !”. “Kau mau aku menginap ?”. “A-ak-“.” Baiklah jika itu mau mu aku menginap.” Tanpa aba-aba Sasuke menarik kepala Sakura kebawah, mempertemukan kedua bibir mereka. Sasuke merasakan bibir kenyal milik kekasihnya, ia sangat menikmati saat-saat seperti ini.

Hari sudah malam. Jam telah menunjukkan puku 09:00. Dan apa yang sedang dilakukan Sakura sekarang ?. Mari kita lihat. ‘Sasu-kun apa kau sudah tidur….?’ Send. Sakura dan Sasuke tidak tidur satu kamar. Sasuke tidur dikamar Sasori, Sakura tidak mau tidur satu kamr dengan Sasuke alasannya ada banyak maid disini jika tidak ada mungkin akan lain. Ting…. Handphone Sakura berbunyi tanda ada sms masuk. ‘Baru akan.’. 

‘Aku menggangu ya….?’ To Sasu-kun send
‘Tidurlah. Besok kau harus bangun pagi, jika tidak kau akan ku beri hukuman’ from Sasu-kun
‘Iya-iya aku tidur…. Oyasuminasai Sasuke-kun’ to Sasu-kun send
‘Hn. Oyasuminasai Hime.’ From Sasu-kun
Suara gemericik air terdengar dari salah satu kamar dalam rumah kediaman Haruno. Lebih tepatnya dari kamar mandi yang ada didalam kamar milik Haruno Sasori. Tak lama pelaku suara gemericik tadi keluar, ternya Uchiha Sasukelah yang keluar karena dari kemarin ia menempati kamar ini. Saat ini masih pukul 06:00, padahal hari ini adalah hari libur. Rajin sekali Sasuke ini. Tapi coba kita lihat pasangan dari Uchiha Sasuke apakah serajin Sasuke.

 Terlihat seorang gadis masih asik tertidur diatas ranjangnya. Dengan keadaan kamar yang masih temaram karena gordennya belum dibuka. Sasuke yang baru masuk hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kekasihnya. Ia lalu membuka gorden kamar Sakura, membiarkan cahaya mentari pagi masuk menyinari ruangan yang awalnya gelap. “ Hime ayo bangun” Ucap Sasuke lembut. Namun tak ada respon sama sekali dari Sakura. Sebenarnya Sasuke tahu jika Sakura paling susah untuk bangun pagi, ia juga tahu alasan kenapa Sasori memintanya untuk menginap disini, bukan untuk menemani Sakura karena disini ada banyak sekali maid. Satu-satunya alasan ialah untuk membangunkan Sakura.

Lama memandangi wajah Sakura lalu terlihatlah seringai diwajah Sasuke. “ Aku sudah bilang padamu semalamkan. Jika kau tidak bangun pagi akan ku beri hukuman.” Sasuke menyusup diselimut Sakura dan menindih Sakura. Sasuke menyembunyikan kepalanya dileher Sakura. Disana ia mulai menjilati leher Sakura. Memberikan beberapa kissmark disana. Tidak sampai disana tangannya yang mengganggur mulai ia gunakan untuk mengelus dada Sakura. Sakura mulai bereaksi, ia mulai mengeliat tak nyaman. Tangan Sasuke turun kedaerah perut Sakura, ia mulai mengelus-elus perut Sakura. “Egghhh Ssasuuh…”. Sakura mulai membuka matanya. “ Ssasuu… Berr- sssshh hen- ahh tii….” Desah Sakura. Sasuke lalu membuat kepalanya dan Sakura sejajar lalu menikmati ekpresi Sakura yang emnurutnya sekarang ini terlihat sangat imut dan begitu menggoda dengan pipi yang sangat merah. “ Jika kau tidak bangun maka aku akan tetap melakukannya.” Ancam Sasuke. “ Baiklah… Tapi menyingkir dulu dari tubuh ku Sasu-kun.” Sasuke bangkit dan membiarkan Sakura bangun dari tidurnya dan masuk kekamar mandi.

‘Baiklah Hime untuk dua hari kedepan aku sudah mempunyai cara untuk membangunkan mu.’ Batin Sasuke serambi menyeringai.

“ Tadaimana…..” Ucap Sasori saat mendapati adik kesayangannya dan juga adik kesayangan sahabatnya Itachi sedang ada dimeja makan untuk sarapan. “ Okaeri Nii-chan…” Berdiri dari kursi dan menghampiri Sasori lalu memeluknya. “ Kau merindukan ku ya ?” Tanya Sasori. “ Kau bau Nii-chan sana mandi baru setelah itu kau turun untuk sarapan. Cepat sana !” Suruh Sakura. Sasori hanya menggangguk sambil tersenyum melihat tingkah adiknya yang ia rindukan. Saat sampai ditangga Sasori melihat arloji yang ada ditangan kirinya. ‘Ini masih pukul 06:02, tumben Sakura sudah bangun ?. Sasuke memang hebat.’ Batin Sasori lalu melanjutkan langkahnya.

Selesai sarapan mereka bertiga masih duduk dimeja makan, hanya menghabiskan waktu sampai mereka berangkat ke kantor dan sekolah. “ Oh ya Sasuke aku ingin bertanya pada mu.” Sasori memulai pembicaraan. “ Hn”. “ Bagaimana caranya kau membangunkan Sakura ?” . Sakura yang sedang minumpun tersedak lalu melirik kearah Sasuke pandangan mereka bertemu. Hanya saja Sakura memandang Sasuke was-was sedangkan Sasuke memandang Sakura dengan seringai. “ Aku hany-“. “ Saso-nii kami bisa terlambat jadi sekarang kami berangkat dulu. Jaa ne…” Potong Sakura langsung menarik tangan Sasuke keluar dari rumah. “ Ck… Dasar Sakura aku masih belum tahu caranya. Jika tahukan enak, tidak usah repot-repot membangunkanya.”.

Saat perjalanan menuju sekolah. “ Apa yang akan kau bilang pada Saso-nii tadi ?. Kau ingin bilang kalau kau menjilati leherku dan tangan mu itu menggerayangi tubuh ku begitu.”. Sasuke tersenyum mendengar perkataan Sakura, jalan ini memang sepi tapi Sakura sama sekali ia tak khawatir jika ucapannya itu akan didengar oleh orang lain. “ Hn. Pasti akan seru.”. “ Kau….” Ucap Sakura sambil melotot kearah Sasuke. Sasuke menarik Sakura mendekat dan mencium seilas bibirnya. “ Tenanglah aku tidak akan setega itu. Aku akan memberitahukan jika saatnya sudah tepat.”. Sakura merona akibat ciuman kilat dan kata-kata Sasuke barusan. Saat yang sudah tepat. Ya jika sudah tepat.
  .
.
.
.
.
.
.
.
FIN.......
.
.
.
Ok terima kasih untuk yang telah rela untuk berkunjng walaupun kadang cuma nyasar ke sini.....
Amus ucapkan banyak terima kasih.....
Mohon maaf jika fanficnya Amus jelek dan bikin menyesal, tapi disini Amus hanya ingin menyalurkan apa yang ad didalam kepala Amus....
Terima Kasih......


Post a Comment

0 Comments