Setahun Lalu

“Sakura kurasa kita memang tidak cocok. Jadi lebih baik kita putus saja.”.
Tes
“Aku tahu, akhirnya kau memilih, dan ternyata kau memilihnya.”
“Hn..... Aku pulang duluan.”
Tes Tes Tes Tes
Hujan pun turun membasahi seluruh tubuh, seakan ikut menangisi nasib Sakura.

Itadhakimasu.........
.
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi kisimotho.......
Genre : Tergantung readers deh.......
Rated : T
Author : Amus

Setahun Lalu


“Sakura kurasa kita memang tidak cocok. Jadi lebih baik kita putus saja.”.
Tes
“Aku tahu, akhirnya kau memilih, dan ternyata kau memilihnya.”
“Hn..... Aku pulang duluan.”
Tes Tes Tes Tes
Hujan pun turun membasahi seluruh tubuh, seakan ikut menangisi nasib Sakura.
...............................................................Hn.......................................................................
            Hah....... Mimpi itu lagi. Kenapa akhir-akhir ini aku selalu bermimpi mengenai kejadian itu. Kejadian yang sangat ingin aku lupakan. Kejadian setahun lalu, perpisahan dengan dia. Sudahlah, ahhh jam berapa sekarang, aku harus bekerja. Aku melirik jam yang berada dinakas samping ranjang tidur ku. Ternyata baru jam 08:30, APA. Gawat aku bisa telat aku harus sampai saat jam 09:00 tepat. Aku lalu bergegas menuju ke kamar mandi.
            “Pagi Jidat” Sapa Ino saat aku baru saja mendudukkan diri ku dikursi kerja ku. “Pagi juga Pig”. “ Ehh Jidat kenapa kau telat hari ini ?, kau melewatkan hal yang menakjubkan tadi”. Aku menaikkan alis ku tanda aku tidak mengerti. “ Apa yang menakjubkan pig ?. Apa kah hari ini kau diantar oleh pacar baru mu ?”. “ Ish kau ini, aku ini setia dengan Sai tahu jadi mana mungkin aku dengan pacar baru. Mungkin kau yang memiliki pacar baru.” Aku hanya terkekeh mendengar penuturan sahabat ku ini. “ Ahh kau ini, hal yang menakjubkan adalah kita memiliki bos baru tahu.” Ujar Ino.” Lalu apa salahnya dengan itu, sudah seringkan perusahaan ini gonta ganti bos”. “Bukan itu tapi bos kita yang beru itu sangat tampan Jidat. Sekilas dia sangat mirip dengan Sai, Namun lebih tampan bos kita”. “ Lalu kau ingin bos kita yang baru itu menjadi pacar baru mu ?”. Mendengar penuturan ku Ino menjadi sebal.” Sudah ku bilangkan aku ini setia dengan Sai, kami sudah tunangan Jidat”. “ Iya-iya nyoya Shimurai, sekarang kita lanjut saja bekerja dari pada hanya mengobrol ok.”.
            “Sakura-san kau dipanggil bos” ucap Karin rekan kerja ku. “ Iya baiklah aku akan segera kesana”. Setelah aku menyimpan semua berkas kedalam komputer ku aku lalu beranjak keruangan dimana bos ku berada. Dan ngomong-ngomong aku memang belum tahu bos baru ku itu seperti apa, karena tadi pagikan aku telat. Aku menjadi khawatir apakah aku dipanggil karena aku tadi telat. Apakah aku akan dipecat. Dengan ragu aku membuka pintu yang berdiri kokoh didepan ku. Dengan membaca do’a agar aku tidak benar-benar dipecat.
            “ Selamat pagi pa....” Ucapan ku terputus saat aku mendongak untuk melihat siapa bos ku. Dia..... “Hai Sakura-chan. Bagaimana kabar mu ?”. Aku langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut dan langsung berlari meninggalkan kantor. Kenapa ?. Kenapa aku melihat dia lagi, kenapa aku harus melihat Uchiha Sasuke lagi. Lelaki yang telah meninggalkan ku setahun lalu. Iya, dia adalah mantan kekasih ku.
            Sekarang aku sedang berada di cafe yang letaknya cukup dekat dengan rumah ku. Tadi tanpa fikir panjang aku langsung berlari sampai sini. Aku mencoba menenangkan diriku dengan secangkir coffe yang ku pesan tadi. Bahkan coffe yang ku pesan tadi sekarang sudah dingin dan tidak enak lagi. Seberapa lama aku melamun disini sih. Aku melihat jam tangan yang bertengger dipergelangan tangan kiri ku.  Sudah pukul 4 sore, sungguh tidak terasa. Akupun memutuskan untuk pulang saja lagi pula aku juga tidak mungkin kembali kekantor setelah aku pergi begitu saja selam 3 jam.
            Saat aku sampai didepan rumah ku aku heran saat melihat ada sebuah mobil terpakir didepan rumah. Apakah kedua orang tua ku mengunjungi ku ?. Tapi itu bukan mobil kedua orang tua ku, lalu mobil siapa itu ?. Akupun memutuskan untuk masuk dan melihat sebenarnya mobil siapa yang ada didepan rumah ku. Aneh, ini benar-benar aneh. Kenapa pintu rumah ku tidak terkunci, aku selalu ingat untuk mengunci rumah ku jika aku keluar rumah. Saat aku membuka pintu “Akhirnya kau pulang.”. Suara bariton itu, aku tahu benar siapa pemilik suara bariton itu, dia adalah “ Untuk apa kau kesini Uchiha-sama ?” Uchiha Sasuke.
            Sekarang kami sedang duduk berhadapan disofa ruang tamu ku. Aku telah berusaha untuk mengusirnya tadi. Namun entah kenapa aku akhirnya menyerah dan membiarkannya untuk masuk kedalam rumah dan duduk disofa ruang tamu. Aku bahkah tidak menginginkan tamu sepertinya. “ Sakura aku....”. “  Sudahlah cepat katakan apa yang ingin anda katakan dan keluarlah dari rumah ku Uchiha-sama.” Ucapku tidak sabar, karena sudah hampir 30 menit dia tidak berbicara apapun dan hanya memandangku dengan pandangan yang benar-benar tidak bisa ku artikan.
            “ Baiklah aku tahu apa yang ingin kau katakan. Kau ingin memecat ku kan ?. Aku tahu, baiklah aku akan mengundurkan diri besok, kau bisa melihat surat pengunduran diri ku besok.” Ucap ku segera sebelum dia mengatakan sesuatu. “ Jadi sekarang bisakah anda keluar, sekarang sudah menjelang malam, tidak baik ada seorang pria dirumah seorang wanita, apalagi saya dirumah sendiri tanpa ada orang tua.” Setelah berucap demikian aku berdiri bersiap membukakan pintu untuknya, sebelum sebuah tangan menahan niat ku tersebut.
            “ Tunggu, aku bukan ingin memecat mu. Aku ingin membicarakan hal lain pada mu.” Aku melepaskan genggaman tangannya dengan kasar. “ Lalu apa ? Anda ingin menyakiti saya lagi ?” Tanya ku emosi. “ Maaf “ Ucapnya sambil menunduk. “ Aku minta maaf Sakura, aku menyesal. “ Aku sempat terkejut, apakah ini kenyataan ?. “ Sudah ? Sekarang kau bisa keluar”. Dia mendongak dan memandang ku tidak percaya. “ Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi Sakura “. Ucapnya serambi memegang bahu ku untuk menghadapnya. “ Maaf aku sudah memiliki kekasih “ Ucapku reflek. Padahal aku tahu bahwa aku tidak memiliki pacar. Mati aku. Bagaimana jika dia menanyakan lebih lanjut siapa kekasihku. Keringat dingin mulai mengucur dikening ku. “ Hn aku mengerti “ Ucapnya. Kedua tangannya lepas dari pundak ku  lalu ia pergi begitu saja.
            Setelah kejadian barusan aku lalu membersihkan diri dan mulai memasak untuk makan malam. Aku hanya memasak ramen instan karena menurutku aku tidak terlalu lapar hari ini. Aku baru menandaskan ramen ku setengah namun selera makan ku sudah hilang saat aku mengingat kembali apa yang barusan terjadi. Seandainya Sasuke tahu bahwa selama satu tahun ini aku hanya memikirkannya. Seandainya Sasuke tahu bahwa aku tidak bisa melupakannya. Seandainya Sasuke tahu bahwa setelah perpisahan kami, aku masih selalu mencari tahu semua hal tentangnya. Aku benar-benar masih mencintainya. Bahkan saat aku tahu bahwa dia adalah bos  ku yang baru, didalam hatiku yang terdalam sebenarnya aku senang. Saat dia ada dihadapan ku didalam rumah ini tadi sebenarnya aku sangat bahagia. Namun aku takut jika Sasuke kembali menyakiti hati ku.
            Malam ini aku benar-benar tidak bisa tidur. Hanya karena aku bertemu dengan Sasuke. Pagi ini aku benar-benar bingung bagaimana aku bisa berangkat kekantor. Bagaimana aku bisa tahan jika aku harus melihat Sasuke terus. Kenapa ?. Kenapa semua harus terjadi. Kami dulu sangat bahagia saat bersama. Sugguh masa-masa yang paling menyenangkan dalam hidup ku. Namun semua berubah saat gadis itu datang dan merubah hidup ku.
            Huft........
Akhirnya ku putuskan untuk berangkat saja. Jika aku tidak bekerja lalu bagaimana aku bisa hidup di Konoha tanpa kedua orang tua ku. Aku telah bertekad bahwa aku bisa tanpa bantuan dari kedua orang tuaku selama ini. Apakah hanya karena masalah sepele aku harus menyerah. Aku harus bisa. Aku akan mengganggap bahwa dia hanyalah atasan ku. Iya hanya itu.  Apakah aku bisa ?.
            “Pagi Jidat...... Kemarin kau ini kemana sih ?. Kenapa setelah keluar dari ruangan bos kau langsung pergi dan tidak kembali lagi ?” Ucap Ino sesaat setelah aku mendudukan diri dikursi kerja ku. “ Ino aku pernah bercerita pada mu tentang mantan kekasih ku setahun lalu kan ?”. “ Iya pernah. Kenapa memangnya ?. Apakah mantan pacar mu menemuimu lagi ?.”.” Iya Ino, Dan dia adalah Uchiha Sasuke, atasan kita yang baru.”.” Sakura....... Maaf ..”.” Sudahlah Pig tak apa.”.” Lalu bagaimana ?”. Tanya Ino sembari mendekat dan mengelus punggung ku. Lalu aku menceritakan semuanya pada Ino.
            “ Itu baik Jidat. Kau kembali saja dengannya. Dia itu benar-benar tampan. Bahkan dia sudah meminta maaf pada mu. Jika kau memang masih mencintainya maka kembalilah padanya. Aku tidak ingin melihat mu murung terus Sakura.”.” Tapi Ino aku takut. Aku takut jika dia kembali menyakiti hati ku.”.”Percayalah padanya Sakura. Jika dia ingin menyakiti hati mu lagi untuk apa dia rela menemuimu di rumah mu, bahkan menunggu mu pulang. Dan coba kau fikir dari mana dia bisa tahu rumah mu ?”. Benar juga kata Ino, dari mana Sasuke tahu letak rumah ku.
            “ Sakura-san kau dipanggil oleh bos.”Ucap Karin. Aku menelan ludah. Untuk apa Sasuke memanggilku keruangannya. Sudahlah.
            Tok.Tok.Tok. “Hn” Benar-benar tidak berubah, hanya bergumam. “Iya ada perlu apa Uchiha-sama ?”. Tidak menjawab. Sasuke berdiri dan menghampiri ku. “ Kau tidak punya kekasih Sakura. Jangan berbohong pada ku. Kembalilah padaku Sakura...... Kumohon”. Setelah berucap seperti itu Sasuke langsung memeluk ku. Aku hanya diam. Aku sebenarnya ingin membalas pelukannya. Tapi bayangan Sasuke menyakiti hati ku membuat ku mengurungkan niat ku. “ Kumohon Sakura. Aku berjanji aku tidak akan menyakiti dirimu. Aku baru sadar aku tidak bisa hidup tanpa mu. Selama satu tahun aku mencari mu. Aku benar-benar frustasi. Saat aku menemukanmu aku benar-benar bahagia. Tapi saat kau bilang kau memiliki kekasih aku benar-benar hancur. Tapi sahabat mu bilang kau tidak memiliki kekasih tadi pagi, maka aku merasa sangat bahagia. Jadi kumohon kembalilah Sakura.”.
            Aku tertegun mendengar Sasuke bicara. Ini pertama kalinya Sasuke berbicara panjang. Sasuke masih memeluk ku. Aku benar-benar bingung harus apa. Saat ku rasakan punggung tegap milik Sasuke bergetar dan aku merasakan punggungku basah. Benarkah ini ?. Seorang Sasuke menangis. Aku melepaskan pelukannya dan mencoba melihat benarkah Sasuke menangis. Aku terkejut, Sasuke benar-benar menangis. Pipinya benar-benar basah. Aku menatap matanya, aku bisa melihat sorot penyesalan yang mendalam dari matanya. Saat aku melihat itu akhirnya pertahanan ku runtuh. Aku langsung memeluk Sasuke. “ Iya aku memaafkan mu Sasuke”.” Terima kasih Sakura. Aishiteru Sakura”.”Aishiteru mo Sasuke-kun
            Aku sangat senang. Akhirnya kebahagiaan ku kembali setelah setahun lalu aku kehilangan dirinya. Sekarang aku bisa merasakan kembali bersama dengannya. Dia. Uchiha Sasuke. Aishiteru Uchiha Sasuke.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
FIN.......
OMAKE

            Kini aku sedang berada dalam rengkuhan Sasuke. Sebenarnya sudah waktunya pulang kerja, mengingat jam telah menunjukkan pukul 8 malam. Tapi bos ku yang satu ini malah mengurungku agar aku tidak pulang dan menemaninya disini. Tapi tak apa, karena akupun senang bisa bersamanya. “ Sasuke-kun bolehkah aku bertanya ?” tanyaku pada Sasuke yang tengah asik mengihup aroma tengkukku dan sesekali menciumnya. “Hn”. “ Bagaimana kau tahu alamat rumah ku ? Dan juga bagaimana kau tahu bahwa aku tidak memiliki pacar ?”. Sasuke mengangkat tubuh ku dan menyamankan tubuh ku dipangkuannya. Yang awalnya dia merengkuhku dalam pangkuannya, sekarang dia melepas rengkuhannya dan menatap ku. “ Aku tahu dari Sahabat mu, si rambut pirang itu.”. “ Maksud mu Ino ? Tapi kapan dan bagaimana ?”.” Saat kau pergi dari ruanganku, aku mengejarmu. Tapi aku berhenti dikursi kerja mu. Dan sahabat mu itu mendekat dan menanyakan apa yang terjadi. Dan aku fikir dia bisa membantuku untuk dekat lagi dengan mu maka aku menceritakan semuanya padanya. Lalu dia memberikan alamat rumah mu pada ku.” Selesai mengatakan itu Sasuke mengeratkan kembali pelukannya. Ternyata Ino, dan tadi dia berpura-pura tidak tahu apa-apa padahal dengan jelas dia sudah tahu apa yang terjadi. Awas saja kau Ino, besok saat ketemu akan ku penggal kau. Dan akan ku buat tunangan mu itu tidak lagi mengenali wajah mu lagi. Tapi aku juga patut untuk berterima kasih padanya.
.
.
.
.
.
.
.
Bener-bener FIN.....
OK Terima kasih untuk yang telah sudi meluangkan waktunya mengunjungi blog Amus......
Dan untuk fanficnya maaf kalo jelek.......
Sekian dari Amus semoga menghibur.......
Readers yang baik meninggalkan komen........(^-^)/

Post a Comment

0 Comments